TOPAN Bangga Bisa Sekolahkan Anak Hingga ke Perguruan Tinggi
Sisi
Lain Kehidupan Petugas Kebersihan RSMH Palembang
Kebersihan lingkungan menjadi faktor penting dalam kelestarian alam. Pekerjaan yang berhubungan langsung dengan limbah yang kotor tak banyak disukai oleh banyak orang. Namun bagi Mustofa (48) salah seorang petugas kebersihan Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang sudah menjadi pekerjaan sehari-hari bergelut dengan sampah.
Hanya setahun
bekerja, saya balik lagi ke
Palembang dan menjadi pembersih sampah di salah satu
rumah makan se kitar Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH),” kenang
Topan.
Setelah
beberapa tahun bekerja membersihkan sampah di rumah
makan, ada tawaran untuk menjadi petugas kebersihan
di RSMH. Tawaran
ter-sebut langsung tidak
disia-siakanya. ”Waktu menjadi petugas kebersihan di RSMH dirinya dibayar sesuai dengan pekerjaan sehari-hari. Baru pada tahun 2014
diangkat menjadi
honorer sebagai
petugas ke- bersihan hingga sekarang,” tambah bapak yang berdomisili di
Sekip ini.
Dari pekerjaan inilah, Topan
bisa
membiayai keluarga dan memiliki empat orang anak. Anak pertama tengah menempuh
pendidikan Strata
1 (S1) kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang Fakultas Syariah dan Hukum semester
akhir, anak kedua duduk di bangku SMA dan anak ketiga dan keempat masih duduk di bangku SD.
“Alhamdulilllah, dari
pekerjaan ini saya bisa membiayai kebutuhan sehari-hari keluar-ga
dan menyekolahkan anak- anak hingga ke perguruan tinggi. Saya
kan hanya tamat SD,
kalau bisa pendidikannya harus lebih tinggi dari bapaknya,” harap Topan.
Sebagai petugas kebersihan RSMH
Palembang dirinya sangat mencintai pekerjaannya.
Dulu kerja secara manual mengambil sampah pakai
gerobak keliling ke tiap sudut rumah sakit. Setelah beberapa tahun, mengangkut sampah dengan menggunakan
motor sampah dan sekarang menggunakan
mobil bak jenis L300 bersama 6
orang petugas kebersihan RSMH lainnya secara bergantian.
“Setelah sampah terkum
pul dipilah untuk dipisahkan antara plastik kertas dan kardus yang nantinya di setor di Bank Sampai RSMH. Setelah itu baru diangkut dengan menggunakan truk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan,” terangnya.
Namun
kendala yang dihadapinya sekarang
ini adalah masalah transportasi ke tempat TPA Sukawinatan karena
RSMH tidak memiliki truk. “Pembuangan sampah ke tempat
terakhir agak lambat dan terkadang sering menumpuk di tempat
. Itu karena mobil truk yang dipakai
selama ini hanya sewa dari pihak ketiga. Jika
punya truk sendiri maka lebih cepat dan lebih efisien,” harapnya lagi.
Selama menjadi bekerja sebagai petugas kebersihan,
Topan mengaku sangat berkesan dengan silaturahmi dan
kekeluargaan yang ada di RSMH palembang, bisa bertemu dengan pejabat penting di RSMH. “Saya pernah bertegur sapa dengan salah satu Dirut RSMH yang ramah dan baik. Itulah pengalaman berkesan dan kebanggan bagi saya,” pungkasnya.
(Liputan Suhaimi/Humas
RSMH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar