Kamis, 29 Desember 2022

PAMERAN DAN BAZAR HUT RSMH KE 66



PAMERAN DAN BAZAR HUT RSMH KE 66

 

Dalam Rangka HUT RSMH Palembang Ke 66. RSMH Palembang menggelar Pameran dan bazar di Gedung Utama Lantai 1 dan halaman parkir RSMH Palembang Pameran dan bazar di resmikan Plt.Direktur Plt.Direktur Perencanaan, Organisasi & Umum yang juga menjabat Direktur Keuangan & Barang Milik Negara Ekwanto, SE.Ak, MM. didampingi Plt. Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan & Penunjang dr. Marta Hendry, Sp.U(K), MARS (26/12/2022) ditandai dengan pemotongan pita, dilanjutkan dengan peninjauan ke stand dan bazar, yang mana pameran dan bazar akan dimeriahkan dengan pentas seni.

 

Pada pameran dan bazar  ini dipadati pembeli dan pengunjung  khususnya stand yang menjual produk baju, kue kering,  sembako, fashion, kosmetik bahkan keperluan rumah tangga dengan harga yang terjangkau , Bazar ini juga diramaikan penjual  berbagai anekaragam makanan /kuliner tradisional dan kekinian  khas Palembang seperti pempek, tekwan model, bakso, martabak dll

 

Pameran dan Bazar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan  memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) RSUP Dr. Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang ke-66 dengan tema “Peran RSMH sebagai Rumah Sakit Rujukan dan Pengampuan dalam Meningkatkan dan Mendukung Transformasi Sistem Kesehatan”

 

Ekwanto, menyampaikan apresiasi serta rasa terima kasih kepada panitia HUT RSMH ke 66 dan segenap pihak yang ikut berpartisipasi dalam Pameran dan Bazar ini. “Tentunya, ini menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu pada setiap tahunnya bagi karyawan dan keluarga, untuk dapat merasakan kemeriahan HUT RSMH. Momentum peringatan ini harus dapat kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya, dengan memberikan berbagai suguhan kegiatan serta hiburan bagi karyawan" ujarnya!.

 

Diakhir wawancara Ekwanto  berharap kepada seluruh karyawan  untuk dapat meramaikan dan berpartisipasi langsung dalam berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan nantinya, serta tetap bersama-sama untuk dapat menjaga ketertiban, kebersihan dan kenyamanan serta keamanan selama penyelenggaraan bazar, pentas seni dan budaya ini namun  tetap menerapkan protokol kesehatan

 

(Doc.Humas RSMH/Suhaimi)
Kunjungi Website www.rsmh.co.id
https://humasrsmh.blogspot.com

 

Kamis, 22 Desember 2022

Kartini RSMH Palembang Gelar Upacara Peringati Hari Ibu Ke 94

 

RSMH Palembang 
Gelar Upacara Peringati Hari Ibu Ke-94
 


Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang  menggelar upacara sebagai salah satu rangkaian penyelenggaraan Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-94 Tahun 2022  kamis pagi  (22/12).

Upacara dipimpin langsung oleh Direktur Utama RSMH Palembang dr. Siti Khalimah Sp.KJ, MARS. Upacara ini  dihadiri oleh seluruh jajaran direksi dan management dan civitas RSMH Palembang

 

Pelaksanaan Upacara digelar di Gedung Utama RSMH Palembang petugas yang semuanya perempuan. Hal ini selaras dengan semangat dari Peringatan Hari Ibu kali ini yang mengusung tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”.

 

Dr. Siti khalimah dalam sambutannya mengatakan bahwa  Peringatan Hari Ibu diharapkan sebagai momen penting untuk mendorong semua pemangku kepentingan guna memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan. Pada akhirnya memberikan keyakinan yang besar bahwa perempuan akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan sebagai agen penggerak atau agent of change

 

 

“Hakikat Peringatan Hari Ibu setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia”.Tambahnya!.

 

Menutup Sambutannya beliau menyampaikan untuk melanjutkan perjuangan perempuan Indonesia di masa dulu, dalam gerak sekecil apapun yang dapat berarti melebihi apapun. Untuk itu, mari warnai Peringatan Hari Ibu dengan peran, kerja, dan karya nyata dari anda semua, untuk Indonesia tercinta terutama RSMH Dan Sumatera Selatan





(Doc.Humas RSMH/Suhaimi)
Kunjungi Website www.rsmh.co.id
https://humasrsmh.blogspot.com

Senin, 12 Desember 2022

SEMINAR DAN WORKSHOP “ Persiapan RS dan Fasyankes Menghadapi Akreditasi PPI”

 SEMINAR  DAN WORKSHOP

“ Persiapan RS dan Fasyankes Menghadapi Akreditasi PPI”

  

Sasaran keselamatan pasien menurut standar akreditasi rumah sakit terdiri dari 6 (Enam) sasaran yang harus dicapai diantaranya adalah ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan dan pengurangan risiko pasien jatuh. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang keselamatan pasien rumah sakit.

 

Berdasarkan hal tersebut di atas   PERDALIN Cabang Palembang bersama RSMH Palembang  mengadakan Seminar dan Workshop “Persiapan RS dan Fasyankes Menghadapi Akreditasi PPI”  di Hotel Beston Palembang Minggu, 10 Desember 2022 dengan narasumber yang ahli dibidangnya yaitu Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, SpA(K), M. Trop Paed  (Pengurus Pusat PERDALIN) dan dr. Harun Hudari, SpPD. KPTI (Ketua Tim PPI RSMH Palembang)

 

dr. Harun Hudari, SpPD. KPTI (Ketua Tim PPI RSMH Palembang) mengatakan bahwa Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated Infections (HAIs) merupakan salah satu masalah kesehatan di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Secara prinsip, kejadian HAIs sebenarnya dapat dicegah bila fasilitas pelayanan kesehatan secara konsisten melaksanakan program PPI

 

“Salah satu sasaran pasien safety adalah Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang disingkat dengan PPI. PPI dilaksanakan untuk mencegah terjadinya Healthcare Associated Infections (HAIs) yaitu infeksi pada pasien di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lainnya yang belum atau tidak sedang dalam masa inkubasi pada saat pasien pertama kali masuk atau yang terjadi selama pasien di rawat di rumah sakit lebih dari 48 jam ayang tidak muncul pada saat masuk rumah sakit, termasuk setelah pasien keluar dari rumah sakit.” Tuturnya!

Panitia Seminar,  Herman Hasani (Tim PPI RSMH) saat di wawancarai mengatakan bahwa Kegiatan Patient Safety di rumah sakit adalah untuk menciptakan budaya keselamatan pasien di rumah sakit, meningkatkan akuntabilitas rumah sakit, menurunkan kejadian tidak diharapkan / KTD di rumah sakit, terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan”. Tambahnya lagi!.

 

"Peserta seminar dihadiri berbagai kalangan yang berasal dari petugas medis  seperti Dokter Spesialis dan Dokter Umum, Perawat Tenaga Kesehatan Lainnya,  Komite PPI RS dan Manajemen RS". Pungkasnya!.



 


Begitu besar dampak dari HAIs diatas sangat  berpengaruh terhadap nilai akreditasi Rumah Sakit karena PPI merupakan salah satu indikator penilaian tersebut. Peran setiap individu yang ada di rumah sakit sangatlah penting tidak hanya petugas yang bekerja di rumah sakit namun hal ini juga wajib dipahami oleh peserta didik, akademisi yang bekerja sama dan melaksanakan praktik di rumah sakit, karena HAIs bisa terjadi bukan hanya oleh petugas rumah sakit namun juga bisa di transferkan oleh semua inidividu yang melakukan perawatan pada pasien.


 

( Suhaimi Humas RSMH)

Senin, 21 November 2022

PELATIHAN STANDARISASI KOMPETENSI ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI TINGKAT DASAR DI RSMH PALEMBANG  


 

PELATIHAN STANDARISASI KOMPETENSI ULTRASONOGRAFI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI TINGKAT DASAR DI RSMH PALEMBANG

 

 

 

 Pemeriksaan ultrasonografi (USG) saat ini sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari praktik  Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Sp.OG). Penegakan diagnosis yang akurat yang tentunya menentukan tatalaksana serta luaran yang baik sangatlah diperlukan.

 

 Ultrasonografiobstetri dan ginekologi yang sesuai dengan standarisasi sebagai alat bantu diagnostik yang tersedia secara merata diseluruh layanan kesehatan dipenjuru tanah air dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung tercapainya kesehatan masyarakat yang baik.

 

Untuk meningkatkan kemampuan penggunaan USG Obgin dalam melayani pasien dapat merata di seluruh penjuru tanah air, khususnya pada tingkatan dasar yang esensial.

 

Pada Hari Senin 21 November 2022 diselengarakan Pelatihan Standarisasi Kompetensi Ultrasonografi Obstetri dan Ginekologi Tingkat Dasar di Lantai 8  Gedung Graha Eksekutif RSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang

 

Pelatihan dibuka dan secara resmi oleh Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, & Penelitian RSMH Palembang dr. Msy. Rita Dewi,M.S. Sp.A(K), MARS  didampingi Ketua KSM Obgin RSMH/ Ketua POGI cabang Sumatera Selatan Dr.dr. Kms Yusuf Effendi, Sp.O.GSubsp F.E.R, dan Pokja  USG PP POGI Dr. dr.Agus Sulistyono,  Sp.O.G, Subsp. K.Fm

 

Kolegium Obstetri dan Ginekologi Indonesia melakukan upaya standarisasi pelatihan USG obstetri dan ginekologi. Standarisasi sangat penting untuk mencapai kompetensi, dengan harapan kemampuan penggunaan USG Obgin dalam melayani pasien dapat merata di seluruh penjuru tanah air, khususnya pada tingkatan dasar yang esensial.

 

Ketua POKJA USG POGI Cabang Sumatera Selatan dr.Putri Mirani, Sp.O.G, Subsp. K.Fm mengatakan Pelatihan ini diselengarakan selama 2 hari Senin–Selasa / 21 - 22November 2022. Peserta USG dasar merupakan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi  Pelatihan ini juga akan diajarkan seluruh aspek pemanfaatan USG dibidang Obgin yang benar dan sesuai standar kompetensi yang ditentukan Kolegium.

 

"Pelatihan ini telah diselenggarakan dengan baik sejak 2013 dengan metode konvensional. Proses pelatihan sudah tertata dengan sangat baik dan mampu dilakukan secara berkesinambungan. Namun demikian, sehubungan terjadinya pandemi covid-19 sejak awal 2020 praktis pelatihan terhenti. Tahun2020 menjadi tahun dimana semua upaya medis terkonsentrasi pada pandemi covid-19. Pelatihan juga dinilai memiliki potensi penyebaran covid-19 yang tinggi dikarenakan mengumpulkan banyak orang pada satu tempat secara bersamaan, sehingga Pelatihan USG Obgin dasar oleh Kolegium ditunda untuk sementara waktu" Ujar dr.Putri

 

"Setelah lebih dari dua tahun pandemi terjadi banyak hal yang telah dipelajari. Pelajaran yang berharga khususnya dalam konteks penyelenggaraan pelatihan yang diadaptasikan pada kebiasaan baru untu memitigasi penyebaran covid-19." Pungkas dr. Putri

  • (Doc.Humas RSMH/Suhaimi)
  • Kunjungi Website www.rsmh.co.id
  • https://humasrsmh.blogspot.com

Kamis, 27 Oktober 2022

STOP TUBERKULOSIS

STOP TUBERKULOSIS

NARASUMBER : DIAN SULISTIAWATI, AMK (RSMH PALEMBANG)

 

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang berpotensi serius dan umumnya menyerang paru-paru. Penyebab tuberkulosis adalah infeksi dari bakteri Mycobacterium tuberculosis (M.tb) yang dapat menyebar melalui kelenjar getah bening dan aliran darah ke organ tubuh manusia. Tuberkulosis ditularkan melalui udara. Kebanyakan orang yang terkena TB tidak pernah menunjukan gejala, karena bakteri dapat hidup dalam bentuk tidak aktif pada tubuh dan dapat menjadi aktif ketika sistem kekebalan tubuh menurun. Seorang pasien TB, khususnya TB paru pada saat dia bicara,batuk,dan bersin dapat mengeluarkan percikan dahak yang mengandung M.tb. Orang-orang disekeliling pasien TB tersebut dapat terpapar dengan cara menghisap percikan dahak (droplet). Infeksi dapat terjadi apabila seseorang yang rentan menghirup percikan renik yang mengandung kuman TB melalui mulut atau hidung , saluran pernafasan atas, bronchus hingga mencapai alveoli. Pengobatan penyakit tuberkulosis biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan dengan aturan minum obat yang ketat, guna mencegah resiko terjadinya resistensi antibiotik. Jika tidak ditangani dengan segera, penyakit TBC dapat berakibat fatal. Meski begitu TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa di cegah.

 

Tanda dan Gejala TB

Ketika tubuh telah terinfeksi oleh kuman tuberkulosis, sistem kekebalan tubuh dapat mencegah kuman tersebut aktif. Berdasarkan kondisi tersebut kuman TB dapat dibagi dua jenis yaitu :

TB Pasif

Pada kondisi ini seseorang memiliki infeksi TB tetapi bakteri pada tubuh dalam keadaan tidak aktif dan tidak menimbulkan gejala. TB pada jenis ini tidak menular. TB pasif dapat berubah menjadi aktif sehingga pengobatan tetap penting bagi penderita TB pasif dan juga dapat membantu mencegah penyebaran/penularan TB

TB Aktif

Pada kondisi ini seseorang mengalami sakit dan dapat menular ke orang lain. TB dapat langsung aktif pada minggu pertama setelah infeksi atau terjadi pada tahun selanjutnya. Adapun gejala dan tanda pada penderita TB aktif yaitu :

·         Batuk berdahak berlangsung selama tiga minggu atau lebih

·         Batuk darah

·         Nyeri dada ketika bernafas atau batuk

·         Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas

·         Demam

·         Berkeringat pada malam hari tanpa sebab yang jelas

·         Kehilangan selera makan

·         Meriang ( panas dingin )

Tuberkulosis dapat juga mempengaruhi bagian tubuh lain seperti : ginjal,tulang belakang, atau otak. Saat TB berada diluar paru-paru, maka tanda dan gejalanya sesuai dengan organ yang terinfeksi. Berikut ini adalah contoh gejala yang muncul akibat penyakit TBC di luar paru, menurut organ yang terkena :

·         Nyeri punggung pada TBC tulang belakang

·         Pembengkakan kelenjar getah bening bila terkena TBC kelenjar

·         Kencing berdarah pada TBC ginjal

·         Sakit kepala dan kejang bila terkena TBC di otak

·         Sakit perut hebat jika mengalami TBC usus

 

Faktor Resiko

Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko TB :

·         Kontak langsung dengan penderita TB

Seperti contoh bila salah satu anggota keluarga terkena TB maka faktor resiko 1 dari 3 orang kemungkinan tertular.

·         Faktor usia

orang lanjut usia dan anak-anak memiliki resiko lebih tinggi terkena TB karena sistem kekebalan tubuh yang kurang kuat sehingga lebih mudah terinfeksi TB.

·         Sistem kekebalan tubuh

Sistem kekebalan tubuh yang lemah karena penyakit dan obat dapat menjadi penyebab mudahnya terkena TB. Misalnya penderita HIV/AIDS, diabetes melitus, dan gangguan ginjal yang parah. Contoh terapi pengobatan yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh adalah terapi kanker (kemoterapi), dan orang yang sedang dalam terapi pengobatan golongan obat imunosupresan, seperti pada penderita lupus, rheumatoid arthritis dan psoriasis.

·         Melakukan perjalanan ke daerah mayoritas terinfeksi TB dapat meningkatkan faktor resiko terkena TB karena pemaparan infeksi dalam waktu yang lama.

·         Orang yang tinggal di lingkungan pemukiman yang kumuh dan padat penduduknya.

·         Petugas medis yang sering merawat penderita TBC.

·         Orang yang mengalami kekurangan gizi.

·         Pengguna NAPZA (Narkotika,Alkohol,Psikotropika, dan Zat adiktif),narkotika, alkohol, dan obat – obatan dapat merusak tubuh seseorang, sehingga melemahkan sistem kekebalan mereka terhadap penyakit TBC.

Terapi dan Pengobatan

Terapi pengobatan Anti-TB adalah satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan. Pengobatan TB membutuhkan waktu yang lebih lama minimal enam sampai sembilan bulan. Pengobatan TB juga tergantung pada faktor usia, kondisi kesehatan, respon terhadap obat, jenis TB dan lokasi terinfeksinya di tubuh. Penggunaan obat TB kemungkinan memiliki efek samping yang membuat tidak nyaman namun tidak membahayakan seperti :

·         Mual dan muntah.

·         Kehilangan nafsu makan.

·         Kulit berwarna kuning.

·         Urin atau Kencing berwarna keruh bahkan kemerahan.

·         Demam tanpa sebab.

 

Bagaimana Cara Pencegahan TB

Salah satu langkah untuk mencegah TBC adalah dengan menerima vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Di Indonesia, vaksin ini termasuk dalam daftar imunisasi wajib dan diberikan sebelum bayi berusia 2 bulan. Bagi yang belum pernah menerima vaksin BCG, dianjurkan untuk melakukan vaksin bila terdapat salah satu anggota keluarga yang menderita TBC. Beberapa upaya yang dilakukan untuk mencegah penularan TB yaitu :

·         Menggunakan masker saat berada ditempat ramai dan berinteraksi dengan penderita TBC, serta mencuci tangan.

·         Tutup mulut saat bersin, batuk, dan tertawa atau gunakan tisu untuk

menutup mulut , tisu yang sudah digunakan  dimasukan kedalam plastik dan di buang ke kotak sampah.

·         Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan.

·         Pastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik, misalnya dengan sering membuka pintu dan jendela agar udara segar serta sinar matahari dapat masuk.

·         Jangan tidur sekamar dengan orang lain, sampai dokter menyatakan TBC yang diderita tidak lagi menular.

·         Khusus bagi penderita TB menggunakan masker ketika berada disekitar orang terutama selama tiga minggu pertama pengobatan, upaya ini dapat membantu mengurangi resiko penularan.

 

Gejala Tuberkulosis Pada Anak

Gejala TBC pada anak cenderung lebih sulit dikenali. Hal ini karena gejalanya  tidak khas sehingga sering dianggap sebagai gejala penyakit lain. Gejala yang mungkin di temukan pada penderita TBC anak Yaitu :

·         Batuk persisten selama lebih dari 2 minggu.

·         Berat badan menurun dalam 2 bulan atau tidak naik dalam 2 bulan sebelumnya.

·         Pembengkakan kelenjar getah bening.

·         Demam terus menerus selama lebih dari dua minggu.

·         Anak tampak lemas (malaise) dan kurang aktif.

·         Gejala tidak membaik meski telah diberikan antibiotik dan nutrisi.

 

Kapan Harus ke Dokter

Segera periksakan ke dokter jika anak mengalami gejala TBC, terutama jika tinggal bersama atau ada kontak erat dengan penderita TBC. Diagnosis dan pengobatan dini pada penyakit ini dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit TBC yang lebih lanjut.

 

Pemeriksaan TBC (Tuberkulosis)

Serangkaian pemeriksaan untuk mendukung diagnosis TBC diantaranya yaitu :

·         Pemeriksaan Bakteriologi :

ü  pemeriksaan dahak mikroskopis langsung dengan mengumpulkan 2 contoh uji dahak yang dikumpulkan berupa dahak Sewaktu-Pagi.

ü  Pemeriksaan tes cepat molekuler (TCM),dengan metode Xpert/RIF.

ü  Pemeriksaan biakan (kultur).

·         Pemeriksaan foto toraks.

·         Pemeriksaan uji kepekaan obat.

·         Tes kulit Mantoux atau tuberculin skin test.

·         Bronkoskopi.

·         Ct Scan.

 

Upaya penanggulangan TBC di Indonesia dapat dikatakan menemui banyak  tantangan, diantaranya dengan munculnya pandemi Covid-19 sehingga fokus  program kesehatan dialihkan untuk penanggulangan pandemi. Pemerintah mengharapkan kepada masyarakat untuk mendukung dalam mewujudkan Indonesia Bebas TBC dengan terus menerapkan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS), makan makanan yang bergizi serta menjaga diri dan keluarga dari TBC. Untuk mengakhiri kasus TBC ini, tentu diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, salah satu upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah adalah dengan menyelenggarakan program TOSS TBC. TOSS TBC merupakan singkatan dari Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh. TOSS TBC sendiri telah dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun 2016. TOSS TBC merupakan program atau gerakan yang mengajak masyarakat untuk memahami dengan benar mengenai penyakit TB dan penanggulangannya, sehingga diharapkan mampu membentuk masyarakat yang peduli TB. Gerakan ini memiliki tiga langkah, yaitu :

1.      Menemukan gejala di masyarakat.

2.      Mengobati TBC dengan tepat dan cepat.

3.      Melakukan pemantauan TBC.

 

Mari stop TB dengan melakukan pengobatan hingga tuntas dan membawa anak anda untuk mendapatkan vaksin BCG

 

 

Sumber :

1.        National Institute of Health.2022.MedinePlus.Pulmonary Tuberculosis

2.        Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.2021. Jadikan Penerus Bangsa Bebas TBC. Dimulai dari Diri Sendiri dan Keluarga

3.         Centers for disease control and prevention.2021 Tuberkulosis.Basic TB Facts

4.        Tuberculosis (TB) (2020). from https://www.webmd.com/lung/understanding-tuberculosis-basics

5.        American Lung Association.2020.Lung health & Disease.Tuberculosis.

6.        Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.(2019). Apa itu TOSS TBC dan Kenali gejala TBC

7.        Pamela Sari,N, & Rachmawati,A,S. (2019) Pendidikan Kesehatan Tuberkulosis “TOSS TB (Temukan Obati Sampai Sembuh)” ABDIMAS:Jurnal Pengabdian Masyarakat,2(1),103-107

8.        Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2018.Pencegahan Tuberkulosis TBC

9.        Mayo Clinic. (2017,08 Agustus). Tuberculosis.Diperoleh 09 November 2017 dari:https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tuberculosis/symptoms-causes/syc-20351250

10.    WebMD.(2017,23 Maret).What is Tuberculosis.Diperoleh 09 N0vember 2017 dari https://www.webmd.com/lung/understanding-tuberculosis-basics

11.    Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.2016.Petunjuk Teknis Manajemen dan Tatalaksana TB Anak

 

 

( Doc Humas)