PERAN HUMAS DALAM TUGAS INSTANSI PEMERINTAH
SEBAGAI TUGAS/ SEKSI INFORMASI.
Setiap
lembaga atau instansi punya keinginan
berhasil mencapai tujuannya. Keberhasilan tersebut tidak dapat dicapai
hanya berdasarkan kemampuan yang ada pada lembaga itu saja. Disamping itu perlu
adanya pengertian,penerimaan dan keikutsertaan publiknya.
Seorang humas harus mampu menciptakan poin positif sehingga
akan dapat meningkatkan penjualan atau citra positif sebuah organisasi di mata
publik. Bagian kehumasan selalu berkaitan dengan dunia luar sehingga ia akan
lebih banyak menghabiskan kegiatan di luar ruangan atau di lapangan. Ia
bertugas mengedukasikan kepada khalayak serta memperkenalkan kelebihan serta
keunggulan sebuah organisasi. Yang pada akhirnya akan menarik minat sehingga akan
banyak yang bergabung ke dalam organisasi atau membeli produk hasil buatan para
anggota yang tergabung dalam organisasi itu sendiri.
Yang dimaksud dengan publik adalah publik internal maupun
eksternal.
Menurut John D. Millet dalam Rosady Ruslan (2001 : 108)
Mengemukakan
peran humas/ PR dinas instansi atau lembaga pemerintahan terdapat beberapa hal
dalam melaksanakan tugas atau kewajiban utamanya, antara lain :
1. Mengamati dan mempelajari keinginan-keinginan,
dan aspirasi yang terdapat dalam masyarakat (learning about public desires and
aspiration).
2. Kegiatan untuk memberikan nasihat atau sumbang
saran dalam menanggapi apa yang sebaiknya dapat dilakukan instansi/ lembaga
pemerintah seperti yang dikehendaki oleh pihak publiknya (advising the public
about what is should desire).
3. Kemampuan untuk mengusahakan terciptanya
hubungan memuaskan antara publik dengan para pejabat pemerintahan (ensuring
satisfactory contact between public and government official).
4. Memberikan penerangan dan informasi tentang
apa yang telah diupayakan oleh suatu lembaga/ instansi pemerintahan yang
bersangkutan (informing and about what agency is doing.
SECARA GARIS BESAR, HUMAS/ PR INSTANSI PEMERINTAH MEMILIKI PERAN
GANDA.
1. Fungsi keluar adalah berupaya memberikan
informasi atau pesan-pesan sesuai dengan kebijaksanaan dan tujuan dari lembaga
yang bersangkutan terhadap kepentingan masyarakat sebagai khalayak sasaran.
2.
Fungsi ke dalam adalah
humas wajb menyerap aspirasi atau keinginan publik/ masyarakat yang
diselaraskan dengan kepentingan bagi instansinya demi tercapainya tujuan
bersama.
Ada
tiga fungsi utama humas, yaitu sebagai berikut :
1.
Memberikan penerangan
kepada masyarakat.
2.
Melakukan persuasi
untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung.
3.
Berupaya untuk
mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/ lembaga sesuai dengan sikap
dan perbuatan masyarakat atau sebalikya.
Humas menurut pakar
humas Internasional, Cutlip & Center, and Canfield (1982) dalam Rosady
Ruslan (2006 : 19 ) sebagai berikut:
1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam
mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga/ organisasi).
2. Membina hubungan yang harmonis antara
organisasi dengan publiknya/ masyarakat
yang merupakan sasaran.
4. Melayani keinginan publik dan memberikan
sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.
5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik,
dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/ organisasi ke
publik atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.
Secara otomatis,
fungsi humas termasuk fungsi manajemen dalam rangka mencapai tujuan sentral organisasi/
lembaga/ perusahaan.
Fungsi humas dapat
diwujudkan melalui beberapa aspek pendekatan atau strategi humas menurut Rosady
Ruslan (2006 : 142-144) yaitu :
- Strategi operasional
Melalui pelaksanaan
program Humas yang dilakukan dengan pendekatan kemasyarakatan (sociology
approach), melalui mekanisme social kultural dan nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat dari opini publik atau kehendak masyarakat terekam pada setiap
berita atau surat pembaca dan lain sebagainya yang dimuat di berbagai media
massa. Pihak humas mutlak untuk mendengar keluhan, aspirasi dari masyarakat
juga menindaklanjuti akan keluhan dan aspirasi tersebut.
- Pendekatan persuasif dan
edukatif
Fungsi humas adalah
menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada
pihak publiknya yang bersifat mendidik dan memberikan penerangan, maupun dengan
melakukan pendekatan persuasif, agar tercipta saling pengertian, menghargai,
pemahaman, toleransi, dan sebagainya.
- Pendekatan tanggung jawab
sosial humas
Menumbuhkan sikap
tanggung jawab sosial bahwa tujuan dan sasaran yang hendak dicapai tersebut
bukan ditujukan untuk mengambil keuntungan sepihak dari publik sasarannya
(masyarakat), namun untuk memperoleh keuntungan bersama.
- Pendekatan kerja sama
Berupaya membina
hubungan yang harmonis antara organisasi dengan berbagai kalangan, baik
hubungan ke dalam (internal relations) maupun hubungan ke luar (eksternal
relations) untuk meningkatkan kerja sama. Humas berkewajiban memasyarakatkan
misi instansi yang diwakilinya agar diterima oleh atau mendapat dukungan
masyarakat (publik sasarannya).Hal ini dilakukan dalam rangka menyelenggarakan
hubungan baik dengan publiknya (community relations), dan untuk memperoleh
opini publik serta perubahan sikap yang positif bagi kedua belah pihak (mutual
understanding).
- Pendekatan koordinatif dan
integratif
Untuk memperluas
peranan PR di suatu masyarakat, maka fungsi Humas dalam arti sempit hanya
mewakili lembaga/ institusinya.
Tetapi peranannya yang
lebih luas adalah berpartisipasi dalam menunjang program pembangunan dan
ketahanan nasional di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankamnas.
Dari beberapa fungsi
tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
1.
Humas atau PR suatu
lembaga mempunyai peranan yang penting baik itu di lingkup internal maupun
ekstenalnya.
2.
Dalam hal ini praktisi
PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen
dalam hal untuk mendengar apa yang diharapkan dan diinginkan oleh publiknya.
Dipihak lain, dia juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan
dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi
timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai,
menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak.
- Fasilitator proses pemecahan
masalah (Problem solving process fasilitator)
Peranan
praktisi PR dalam proses pemecahan masalah ini bagian dari tim manajemen. Hal
ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat
hingga mengambil keputusan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah
dihadapi secara rasional dan profesional.
- Teknisi komunikasi
(Communication technician)
Peranan
ini menjadikan praktisi PR sebagai journalist in resident yang hanya
menyediakan layanan teknis komunikasi.
FUNGSI DAN PERANAN
HUMAS
Fungsi utama humas,
yaitu sebagai berikut :
- Memberikan penerangan kepada
masyarakat.
- Melakukan persuasi untuk
mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung.
- Berupaya untuk mengintegrasikan
sikap dan perbuatan suatu lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan
masyarakat atau sebaliknya.
Fungsi public
relations / humas menurut pakar humas Internasional, Cutlip & Center, and
Canfield (1982) dalam Rosady Ruslan (2006 : 19) adalah:
- Menunjang aktivitas utama
manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen
lembaga/ organisasi).
- Membina hubungan yang harmonis
antara badan/ organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran.
- Mengidentifikasikan segala
sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi, dan tanggapan masyarakat
terhadap badan/ organisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya.
- Melayani keinginan publiknya
dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan
manfaat bersama.
- Menciptakan komunikasi dua arah
timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari
badan/ organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra
positif bagi kedua belah pihak.“
Pendapat lain
menjelaskan bahwa fungsi staf humas adalah mewakili publik pada manajemen dan
manajemen pada publik sehingga tercipta arus komunikasi dua arah, baik bagi
informasi maupun perilaku.Secara otomatis, fungsi humas termasuk fungsi
manajemen dalam rangka mencapai tujuan sentral organisasi/ lembaga/ perusahaan.
- Strategi operasional
Melalui pelaksanaan
program Humas yang dilakukan dengan pendekatan kemasyarakatan (sociology
approach), melalui mekanisme social kultural dan nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat dari opini publik atau kehendak masyarakat terekam pada setiap
berita atau surat pembaca dan lain sebagainya yang dimuat di berbagai media
massa. Pihak humas mutlak untuk mendengar keluhan, aspirasi dari masyarakat
juga menindaklanjuti akan keluhan dan aspirasi tersebut.
- Pendekatan persuasif dan
edukatif
Fungsi
humas adalah menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari
organisasi kepada pihak publiknya yang bersifat mendidik dan memberikan
penerangan, maupun dengan melakukan pendekatan persuasif, agar tercipta saling
pengertian, menghargai, pemahaman, toleransi, dan sebagainya.
- Pendekatan tanggung jawab
sosial humas
Menumbuhkan
sikap tanggung jawab sosial bahwa tujuan dan sasaran yang hendak dicapai
tersebut bukan ditujukan untuk mengambil keuntungan sepihak dari publik
sasarannya (masyarakat), namun untuk memperoleh keuntungan bersama.
- Pendekatan kerja sama
Berupaya membina
hubungan yang harmonis antara organisasi dengan berbagai kalangan, baik
hubungan ke dalam (internal relations) maupun hubungan ke luar (eksternal
relations) untuk meningkatkan kerja sama. Humas berkewajiban memasyarakatkan
misi instansi yang diwakilinya agar diterima oleh atau mendapat dukungan
masyarakat (publik sasarannya).Hal ini dilakukan dalam rangka menyelenggarakan
hubungan baik dengan publiknya (community relations), dan untuk memperoleh
opini publik serta perubahan sikap yang positif bagi kedua belah pihak (mutual
understanding).
- Pendekatan koordinatif dan
integratif
Untuk memperluas
peranan PR di suatu masyarakat, maka fungsi Humas dalam arti sempit hanya
mewakili lembaga/ institusinya.Tetapi peranannya yang lebih luas adalah
berpartisipasi dalam menunjang program pembangunan dan ketahanan nasional di
bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankamnas.
Beberapa fungsi
tersebut, dapat disimpulkan bahwa humas atau PR suatu lembaga mempunyai peranan
yang penting baik itu di lingkup internal maupun ekstenalnya.
1.
Penasehat ahli (expert prescriber)
Seorang
praktisi PR yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu
mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya.
- Fasilitator komunikasi
(communication fasilitator)
Dalam
hal ini praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu
pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diharapkan dan diinginkan
oleh publiknya. Dipihak lain, dia juga dituntut mampu menjelaskan kembali
keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga
dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian,
mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah
pihak.
- Fasilitator proses pemecahan
masalah (Problem solving process fasilitator)
Peranan
praktisi PR dalam proses pemecahan masalah ini bagian dari tim manajemen. Hal
ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat
hingga mengambil keputusan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah
dihadapi secara rasional dan profesional.
- Teknisi komunikasi
(Communication technician)
Peranan
ini menjadikan praktisi PR sebagai journalist in resident yang hanya
menyediakan layanan teknis komunikasi.
KOMUNIKASI DAN HUMAS
Dalam melaksanakan
fungsi dan perannya, humas berpusat pada komunikasi.
- Praktisi humas harus mempunyai keterampilan
komunikasi yang baik.
- Lancar tidaknya kegiatan humas khususnya
sangat bergantung pada komunikasi.
-
Dengan komunikasi,
kita terutama humas dapat menciptakan persamaan pengertian mengenai informasi,
ide, pemikiran, dan sikap terhadap orang lain, sehingga menumbuhkan terciptanya
persamaan serta pengertian mengenai pesan tertentu.
Akhirnya dan yang terpenting dari semua, seorang pejabat humas
haruslah seseorang yang ahli dalam aspek komunikasi.
1. Source, yaitu individu atau pejabat
Humas yang berinisiatif sebagai sumber atau untuk menyampaikan pesan-pesannya.
2. Message, suatu gagasan, dan ide berupa pesan, informasi, pengetahuan,
ajakan, bujukan, atau ungkapan bersifat pendidikan, emosi dan lain sebagainya
yang akan disampaikan komunikator kepada perorangan atau kelompok tertentu
(komunikan).
3. Channel, berupa media, sarana, atau saluran yang dipergunakan oleh komunikator
dalam mekanisme penyampaian pesan-pesan kepada khalayaknya.
4. Effect, suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesan-pesan
tersebut. Dapat berakibat positif maupun negatif tergantung dari tanggapan,
persepsi, dan opini dari hasil komunikasi tersebut.”
Publik mengakui dan
menghargai suatu kinerja yang baik dalam kegiatan komunikasi secara efektif,
dan sekaligus kinerja yang baik tersebut untuk menarik perhatian publik serta
tujuan penting yang lainnya dari fungsi public relations.
Pengertian Informasi
1.
Menurut situs
Wikipedia informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran,
pengalaman, atau instruksi.
2.
Secara
etimologi, informasi berasal
dari bahasa Perancis Kuno yaitu informacion (1387) yang diambil dari bahasa
Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, dan ide”.
3.
Menurut Joner Hasugian
informasi adalah sebuah konsep yang universal dalam jumlah muatan yang besar,
meliputi banyak hal dalam ruang lingkupnya masing-masing dan terekam pada
sejumlah media.
4.
Menurut Kenneth C.
Laudon informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir
bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan oleh manusia.
5.
Anton M. Moeliono menyatakan bahwa informasi adalah penerangan,
keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita yang dapat dijadikan dasar kajian
analisis atau kesimpulan.
Pengertian informasi tersebut hampir sama dengan yang dinyatakan
oleh Robert G. Murdick, menurutnya informasi adalah data yang telah didapatkan,
diolah/ diproses, atau sebaliknya yang digunakan untuk tujuan
penjelasan/penerangan, uraian, atau sebagai sebuah dasar untuk pembuatan
ramalan atau pembuatan keputusan.
Data
yang dimaksud dalam hal ini adalah kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian–kejadian dan kesatuan yang nyata serta sebagai representasi dunia
nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa,
pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya.
Dapat
disimpulkan bahwa informasi merupakan pengumpulan, penyimpanan, pemprosesan,
penyebaran berita, data, gambar, fakta atau pesan yang dibutuhkan agar orang
dapat mengerti secara jelas.
Sumber :
- Rosady Ruslan (2006 : 142-144)
- Dozier & Broom (1995) dalam Rosady Ruslan (2006 : 20-21)
- Robert G. Murdick,
- Menurut situs Wikipedia informasi
- Secara etimologi, informasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar