Selasa, 02 Agustus 2022

Usia 18 Minggu Kelainan Jantung Janin Bisa Dideteksi

 Usia 18 Minggu, Kelainan Jantung Janin Bisa Dideteksi

Disertasi Doktoral dr Nuswil Bernolian Sp.OG (Staf Medik KSM Obgyn RSMH RSMH)

 

RSMH- dr. Nuswil Bernolian,Sp.OG, Subsp.KFM, MARS. resmi menyandang program Doktor Lewat Disertasinya berjuduk. Rancangan Sistem Deteksi Berbasis Artificial Intelligence Terhadap Biomarker (TNF- ALFA, VEGF-D dan HB- EGF pada penyakit Jantung Kongenital Terdiagbosis Intrauterin

 

"Secara global, penyakit Jantung Kongenital (PJK) ditemukan pada 8 dari setiap 1.000 kelahiran hidup,"ujar dokter spesialis kandungan di KSM/Bagian Obgin RSMH 

 

Katanya, setiap tahun terdqpat 1,35 juta anak yang lahir dengan kelahiran jantung kongenital. "Angka kejadian Penyakit Jantung Kongenital (PJK) di Asia lebih tinggi dibandingkan dengan rerata global mencapau 9,3 kasus per 1000 kelahiran hidup,"urainya seraya menyebutkan ventriculr Septal Defect (VSD), Atrial Septal Defect (ASD) dan Patent Ductus Arteriosus (PDA) menyumbang 57,9 persen kasus penyakit kongenital secara global.

 

Lebih jauh dijelaskan, penyakit jantung kongenital dapat berupa defek dinding septum yang memungkinka shunt darah dari ruang jantung kanan ke kiri maupun sebaliknya.

 

"Penyakit Jantung pada janin sulit diketahui. Inilah kenapa kita mengembangkan alat sofwer yang dipasang pada alat USG untuk mendeteksi kelainan jantung pada janin,"urainya

 

Dengan pemasangan alat itu, bisa diketahui apakah janinnya ada kelainan jantung atau tidak. "Dengan begitu kita meningkatkan angka harapan hidup bayi yang memiliki penyakit kelainan jantung dengan begitu akan menurunkan angka kematian bayi kelainan jantung

 

Janin bisa di skringi apakah ada kelainan jantung atau tidak pada usia Janin 18 minggu keatas. Kalau memang ada kelainan jantung yang besar dari awal sudah bisa diketahui.

 

Katanya, kegunaan artificial intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan dalam mengotomasi deteksi PJK intrauterin. Di sini menilai kemampuan biomarker serta membandingkan keduanya.

 

"Biomarker dapat bermanfaat sebagai penanda inflamasi terkait gagal jantung. AI bermanfaat mengotomasi penilaian PJK dalam meningkatkan kemampuan diagnosis,"

Menurutnya, ini merupakan intisari dari Disertasi Doktoral Prodi Sains Biomedis Program Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri). Lebih jauh, Nuswil menyebut dengan metode pembuatan model AI melalui CNN arsitektur DenseNet dan ResNet dari video yang tervalidasi dari sumber luar dan rekaman video yang dilakukan di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang terhadap ibu yang memeriksakan kehamilannya.

           

Setelah itu, nenurut dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi ini menyebut tahapan selanjutnya dilakukan pengujian model AI terhadap video yang terkumpul. Dengan metode ELISA dilakukan pemeriksaan bio marker TNF-Alfa, VEGF-D dan HB-EGF dari serum ibu untuk menentukan titik potong.

           

"Dibandingkan metode pemeriksaan biomarker yang dipergunakan selama ini, metode AI DenseNet 21 memberikan akurasi 92 persen, sensitivitas 91 persen dan spesifitas 92 persen," sebut suami dari dr Vera Trihandayani ini.

 

Hasil kesimpulan dari penelitian ini, Nuswil menyebut AI memberikan kesesuaian yang baik dengan pemeriksa dan menunjukkan akurasi, sensitivitas dan spesifitas yang baik. Dalam penelitian awal yang dimulai di tahun 2019 

 

Sementara, Plt. Direktur Utama RSMH Palembang dr. Msy. Rita Dewi,M.S. Sp.A(K),MARS, didamping dr. Nuswil Bernolian,SpOG, Subsp.KFM, MARS dan dr. Rani Windiarti mengatakan, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Mohammad Hoesin Palembang merupakan rumah sakit type A, yang memiliki pelayanan kesehatan terlengkap di Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu dan Lampung.

 

"Menjadi rumah sakit pendidikan dan rujukan nasional berstandar internasional, dengan memiliki SDM unggul,"ucapnya

 

RSMH Palembang melakukan transformasi SDM unggul salah satunya dokter-dokter "Salah satunyo dokter Nuswil yang melakukan deteksi dini pada ibu hamil, yang hari ini (kemarin,red) telah menyelsaikan program doktornya dengan predikat cumlaude. Ini sejalan dengan Visinya Presiden dan menteri kesehatan memiliki SDM Unggul dan menjadi rumah sakit rujukan dan pendidikan,"tandasnya

 

  • Doc.Humas RSMH
  • www.rsmh.co.id
  • https://humasrsmh.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar